Halaman


Rabu, 08 Desember 2010

hikayat cintakuu ..

kamuuu..
sekarang kamu saat kamu ada di hadapanku berbeda dengan kamu yang aku lihat di luar sana. kadang aku mencoba menutup telinga, mengusir semua cerita-cerita aneh itu, cerita orang yang ntah apa alasannya selalu ingin hubungan kita memburuk, yang memberitakan kamu ntah dengan siapa. aku menutup telinga bukan berarti aku menutup mata, mata ku masih terbuka lebar dan memang masih bisa melihat jelas tentang engkau disana walaupun kau tak desampingku, mungkin juga tak kau sadari ada yang memeperhatikan tingkahmu,"yaa, kau berbeda" kata pandangan mataku . dari cara mu bertegur sapa, berinteraksi, beraktivitas, haahhh..
berbeda saat kau sedang ada di hadapan ku, saat mata mu menatap mata ku langsung tanpa perantara apapun, tatapanmu, tingkahmu, dan setiap kata yang dilontarkan oleh bibir mu, semua meluluhkan dan menaklukan hati ku.
tapi..setelah itu juga seketika kau bukanlah kau yang baru saja ada dihadapanku. selang waktu yang hanya beberapa menit, jam, atau hari, aku seperti kehilangan mu.
sebenarnya siapa kau ini ?
apa mau mu ?
apa yang ada dipikiranmu ?
apa benar aku masih ada dihati mu atau malah sudah kau buang ke jurang yang sangat dalam hingga tak kau lihat lagi ?
lantas, mengapa kau mengajakku dan membuat ku melayang indah di atas sana jika hanya untuk kau hempaskan kembali ?
tak tau kah kau tentang apa yang telah aku siapkan untukmu ?
aku telah menyiapkan tempat yang paling indah dihati ku dengan butiran cinta yang sejuk laksananya embun pagi. semuanya ku tata sendiri dengan rapih dan ku persiapkan untuk menyambutmu kala kau datang menjemputku kelak 5th yang akan datang seperti janji yang pernah terucap keluar dari bibir manis mu.

sebenarnya dimataku kau jauh berbeda dengan pria lain yang pernah ku temukan. banyak org berpendapat, "ahh, semua ujung-ujungnya sama aja pasti."
sedikit sempat terlintas dipikiran ku, tp cepat-cepat ku tepis dari telinga ku agar tidak masuk ke hati dan pikiran ku. kau masih aku agung-agungkan, masih ku tinggikan, masih ku tempatkan ditempat khusus yang tidak ada yang mendudukinya selain kau. aku juga berusaha menjadi apayang kau inginkan, menjadi wanita yang kuat, menjadi wanita yang sabar seperti yang kau bilang. aku selalu berusaha untuk itu. aku belajar tentang apa itu tulus, aku mencobanya, menerapkannya dalam kehidupan cintaku bersama mu, aku belajar ikhlas, aku belajar arti subuah pengorbanan, apa itu berkorban, dan aku juga belajar menangis didalam hati, belajar kejam terhadap ego ku sendiri. 1 saja hal yang membuat ku terus berjuang dan ingin mencapai semua itu, yaitu kau. ya benar HANYA 'kau'.
aku belajar tegar dari cinta ini, aku juga tak jemu merawatnya untuk mu. aku pupuk setiap harinya hingga tumbuh semakin kokoh dan kuat cinta ini berdiri, akarnya sudah menembus batu-batu ego yang besar, mungkin hampir sampai di tempat yang paling dalam dihati ku, dimana orang selalu menyebutnya 'lubuk hati'. semua ku lakukan dengan modal sekelumit cinta dan kepercayaan. dari ukuran yang sangat kecil hingga tumbuh membesar kubangun dengan sisa-sisa sabar yang semoga saja tidak akan pernah habis demi cinta ini. seperti yang kau bilang dulu saat aku salah mengarikan kesabaran yang biasa ku lakukan. masih sangat jelas terngiang ditelingaku begini kata mu
"memang benar semuanya sama-sama sabar, tp sabarnya berbeda konsep. sabar yang kamu pakai sabar dengan tekanan, yang kau jalani dengan keterpaksaan, kamu memang sabar dan terbiasa, tapi dengan sabar yang berkonsep seperti itu ujung yang akan kamu temui adalah titik jenuh, bosan, perasaan lelah dan capai. itulah yang akan kau temui. berbeda dengan sabar yang ikhlas menjalaninya, mencintai ku dengan cara yang berbeda, mungkin memang sedikit lewat lisan, tp percayalah aku bukan tak mencintaimu, tp beginilah caraku mencintai mu. aku mau kamu juga bisa mencintaiku dengan cara yang berbeda, dengan jarak tidak selalu bedekatan. dengan konsep itu yang akan kamu temukan adalah sebuah titik cinta yang besar dan indah didepannya."
kata-kata itulah salah satu motivasi besar ku untuk tetap membangun cinta ini. aku menantikan titik itu. aku tidak mau kalah, aku sudah telanjur berjalan cukup jauh menuju kearahnya, walaupun aku tak tau seberapa jauh lagi untuk aku sampai disana ,aku coba teguhkan hati.
tapi...
kenapa aku seakan menarik ulur benang cinta ku, padahal itu akan ku rajut menjadi selimut cinta yang hangat yang akan selalu menyelimuti kita, dan aku berharap selamanya kita akan berada dibalik selimut itu. seketika kau menjadi orang lain dengan hatinya yang hampir tak dapat kukenali lagi. ada apa dengan mu ? masih kah kau seseorang yang mampu merebut hati ku yang aku kenal dulu yang selalu menghangatkan ku dan mengajarkan ku banyak hal tentang hidup dan cinta ?
dan yang menuntun ku menuju titik cinta yang pernah kau bilang itu ?
atau kaaaah ???